Selasa, 27 Desember 2011

PASAR TRADISIONAL TERMAKAN ZAMAN

Pasar tradisional yang identik dengan sebuah tempat interaksi jual beli antara pedagang dan pembeli yang becek, kotor, bau, pengemis, preman dan tentunya panas. Dibandingkan dengan pasar modern yang menggunakan lift maupun eskalator untuk naik turun tiap lantai, udara dingin dari AC, bersih dan aman dari pengemis maupun preman. Tentunya sebagian orang mulai mengalihkan perhatian dan memandang sebelah mata pasar tradisional dan mulai beralih ke pasar modern. Terlebih para generasi muda yang mereka lebih beranggapan bahwa bila berbelanja di pasar tradisional itu kampungan sedang mereka bangga bila telah membeli sepasang sepatu dari pasar modern(mall) yang tentu memasang harga yang lebih mahal dan bahkan mencapai 5 kali lipat dari harga di pasar tradisional. Padahal barang yang diperjual belikan sama dan secara kualitas barang yang diperjualbelikan di pasar tradisional tidak kalah baik dengan barang yang terpampang di toko-toko kaca pasar modern.
Satu hal yang sangat signifikan yang membedakan antara pasar tradisional dengan pasar modern ialah tawar menawar harga dari barang yang diperjualbelikan. Tawar menawar merupakan ciri khas dari pasar tradisional. Kita dapat membeli barang setengah dari harga yang ditawarkan penjual. Hal ini berbeda dengan pasar modern yang melabel setiap barang dagangan dan kita harus membayar sesuai dengan harga yang tertera tanpa proses tawar menawar walaupun harga itu masih dirasa mahal.
Pasar tradisional mulai jarang dikunjungi untuk saat ini terutama para generasi muda. Padahal tidak semua pasar tradisioanal itu kotor, bau, becek dan panas. Pemerintah telah berupaya membangun pasar-pasar tradisional agar nyaman dikunjungi. Namun para generasi muda terutama masih enggan pergi berbelanja di pasar tradisional. Para generasi muda merasa lebih percaya diri menggunakan barang-barang dari mall-mall yang harganya mahal dan dipamerkan kepada teman-temannya. Kita juga dapat melihat jika kita mengunjungi pasar modern banyak anak muda hilir mudik mencari barang maupun hanya sekedar nongkrong. Tentunya dengan dandan modis seakan ada pesta di pasar.
Hal ini berbanding terbalik dengan yang kita dapat bila berjalan-jalan ke pasar tradisional. Kita melihat seorang ibu-ibu tua sedang menunggu barang dagangannya dan sesekali menawarkan barang kepada setiap orang yang lewat. Atau, seorang ibu yang sedang menawar harga barang yang diinginkannya kepada penjual dengan harapan memperoleh harga yang murah dan menunggu adanya kesepakatan harga dengan si penjual. Banyak para pedagang yang menggantungkan hidup di pasar tradisional. Mulai dari penjual yang menetap menggunakan lapak-lapak yang menjadi andalannya, maupun penjual makanan dan minuman keliling yang hilir mudik mencari pembeli. Namun, mungkin kita akan sedikit kecewa jika kita mengharapkan anak muda yang sedang jalan-jalan di pasar tradisional walaupun tidak semua pasar tradisional itu sepi para pemuda dan pemudi.
Jika demikian,
Bagaimana eksistensi pasar tradisional ke masa yang akan datang?
Akankah pasar tradisional akan tergusur bangunan mall-mall besar dengan semakin menua dan tak berdayanya para ibu-ibu tua pedagang?
Atau, akan selamanya menjadi seperti panti-panti jompo yang menampung kehidupan masa tua ?
HANYA WAKTU YANG DAPAT MENJAWABNYA!!!!!!!!!!

SOSIOLOGI DI MATA MASYARAKAT

Sosiologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan dari rumpun IPS. Ditinjau dari sisi kebahasaan atau etimologi, Sosiologi berasal dari bahasa yunani yaitu berasal dari kata socius dan logos, kata socius memiliki arti kawan / teman dan logos berarti kata atau berbicara. Sedangkan, secara terminologi, menurut Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan-perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yakni kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial serta lapisan-lapisan sosial. Proses sosial adalah pengauh timbal balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya antara kehdiupan ekonomi dan kehidupan politik atau antara kehidupan hukum dan kehidupan agama.
Awalnya sosiologi dianggap kurang penting oleh masyarakat terutama siswa SMA. Hal ini terjadi karena sosiologi pada awalnya bukan termasuk mata pelajaran yang masuk dalam ujuan nasional siswa SMA. Baru pada kurikulum baru sosiologi masuk sebagai salah satu mata pelajaran ujian nasional untuk siswa SMA jurusan IPS. Selain itu, sosiologi dianggap sebagai ilmu hafalan oleh para siswa. Padahal, sosiologi merupakan salah satu cabang ilmu terapan. Sosiologi dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat sehari-harinya. Sosiologi mempelajari sendi-sendi segala aspek kehidupan bermasyarakat. Untuk saat ini, kurangnya tenaga kerja (dalam hal ini guru) yang benar-benar berkompetensi dibidang sosiologi menyebabkan proses sosialisasi pada masyarakatdan siswa teutama menjadi terhambat. Tenaga kerja dibidang sosiologi terkesan seadanya. Sehingga kurang pahamnya masyarakat (siswa) terhadap sosiologi dan penerapannya pada kehidupan bermasyarakat. Namun, setelah sosiologi menjadi salah satu pelajaran yang menjadi kriteria kelulusan untuk siswa SMA jurusan IPS sosiologi mulai dipandang penting dan tenaga kerja yang dicari pun tidak asal-asalan namun yang benar-benar berkompetensi dalam bidang sosiologi.
Sosiologi dalam terapannya dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan yang terjadi dalam individu maupun kelompok dalam suatu masyarakat. Seperti penyimpangan sosial pada remaja yang sangat marak pada akhir-akhir ini misal penggunaan minuman keras dapat diketahui faktornya dengan sosiologi. Dan masih banyak permasalahan sosial lain yang menjadi pokok kajian sosiologi. Memang salah satu kelamahan sosiologi ialah hanya mencari faktor maupun penyebab dalam permasalahan soial yang telah terjadi. Namun, tidak menutup kemungkinan sosiologi untuk memnberi solusi agar permasalahan dapat diselesaikan secara sosial dan meminimalisir permasalahan yang sama untuk masa yang akan datang. Dan dengan sosiologi dapat menemukan solusi dan pemecahan masalah dalam kasus-kasus yang terjadi pada masyarakat.

Senin, 19 Desember 2011

VERSTEHEN

Menurut Weber, sosiologi adalah suatu ilmu yang berusaha memahami tindakan-tindakan sosial dan menguraikannya dengan menerangkan sebab–sebab tindakan tersebut. Dengan demikian, yang menjadi inti dari sosiologi adalah arti yang nyata dari tindakan perseorangan yang timbul dari alasan–alasan subyektif. Itulah yang kemudian menjadi pokok penyelidikan Max Weber dan disebutnya sebagai Verstehende Sociologie. verstehen merupakan kata dari bahasa Jerman yang berarti pemahaman. Dalam hal ini verstehen adalah suatu metode pendekatan yang berusaha mengerti dan memahami makna yang mendasari dan mengitari peristiwa atau fenomena sosial dan historis. Pendekatan ini bertolak pada gagasan bahwa tiap situasi sosial didukung oleh jaringan makna yang dibuat oleh para aktor yang terlibat di dalamnya.
Pemakaian istilah verstehen ini secara khusus oleh Weber digunakan dalam penelitian historis terhadap metodologi sosiologi kontemporer yang paling banyak dikenal dan paling controversial. Kontroversi sekitar konsep verstehen dan beberapa masalah dalam menafsirkan maksud Weber muncul dari masalah umum dalam pemikiran metodologis Weber. Seperti dikemukakan Thomas Burger “Weber tidak utuh dan konsisten dengan pernyataan metodologisnya” (1976: Hekman, 1983: 26). Ia cenderung gegabah dan tidak tepat sasaran karena merasa bahwa ia sekedar mengulangi gagasan-gagasannya yang pada zamannya terkenal dikalangan sejarawan Jerman. Terlebih lagi, seperti ditegaskan di atas Weber tidak terlalu memikirkan refleksi metodologisnya.
Pemikiran Weber tentang verstehen lebih sering ditemukan di kalangan sejarawan Jerman pada zamannya yang berasal dari bidang yang dikenal dengan Hermeneutika (Martin, 2000; Pressler dan Dasilva, 19996). Hermeneutika adalah pendekatan khusus terhadap pemahaman dan penafsiran tulisan-tulisan yang dipublikasikan. Tujuannya adalah untuk memahami pemikiran pengarang maupun struktur dasar teks. Weber dan lainnya (Wilhelm Dilthey) berusaha memperluas gagasannya dari pemahaman teks kepada pemahaman kehidupan sosial :
Ketika kita sadar bahwa metode historis tidak lain adalah metode interpretasi klasik yang diterapkan pada tindakan-tindakan ketimbang pada teks, metode yang bertujuan mengidentifikasikan desain manusia, ‘makna’ di balik peristiwa-peristiwa yang dapat diamati, maka kita tidak akan kesulitan untuk menerima bahwa metode ini pun dapat diterapkan pada interaksi manusia sebagaimana pada actor individu. Dari sudut pandang ini seluruh sejarah adalah interaksi, yang harus ditafsirkan sebagai rencana lain dari berbagai actor.

Kamis, 01 Desember 2011

ADA APA DIBALIK GURIHNYA IKAN?

Ikan merupakan salah satu hewan air yang multifungsi. Dapat diperoleh berbagai manfaat dari ikan seperti untuk hiasan dirumah, sebagai indikator kekayaan, kepercayaan maupun untuk konsumsi karena protein ikan yang sangat tinggi. Namun, dalam tulisan ini tidak akan membahas itu lebih jauh. Yang akan saya jabarkan ialah beberapa pelajaran penting dibalik kehidupan ikan tersebut. Sebagai berikut :

1.    Ikan hidup melawan arus
Ikan dapat bertahan hidup dengan melawan arus. tidak peduli seberapa derasnya arus, namun ikan tetap berusaha bertahan hidup. Bahkan ikan cenderung lebih menyukai berada di bawah guyuran.

Kita harus berani melawan arus dan tidak harus selalu sama dengan orang lain. Memang menjadi seperti orang lain itu baik, namun alangkah jauh lebih baik menjadi diri sendiri walaupun itu butuh proses dan terkadang melawan arus dari orang lain itu sulit. Namun kita harus memulai. Dan kita harus yakin suatu saat kita akan menemukan kenyamanan dari itu seperti ikan yang merasa nyaman dibawah pusaran/guyuran


2.    Ikan bertahan hidup diantara kotoran
Ikan disungai bertahan hidup dengan beberapa limbah baik itu limbah industri maupun limbah rumah tangga, baik organik maupun anorganik. Ikan mencoba mencari makan dari sisa-sisa limbah dan bahkan ada beberapa spesies ikan yang memang memakan kotoran. Namun ikan-ikan tersebut dapat hidup laiknya ikan yang lain.

Bagaimanapun manusia hidup tentunya tidak terlepas dari kehidupan sekitarnya. Baik kehidupan sosial maupun kehidupan alam. Semua tergantung dari pribadi kita masing-masing. Walaupun kita terpaksa hidup di lingkungan yang “kotor” sekalipun kita harus dapat menata diri. Apalagi kita masih muda dan menjadi agent of change bagi kehidupan yang akan datang.  Jadi, walaupun kita berada di lingkungan yang kurang kondusif pun kita harus menjadi  yang terbaik.
 3.    Ikan cenderung menyukai kedalaman
Ikan biasa berada dalam tempat yang dalam dan tersembunyi dari jangkauan mata manusia. Ikan juga biasa hidup berkelompok.  Selain itu merupakan salah satu cara bertahan hidup yang dapat dilakukan ikan dari ancaman para musuhnya termasuk manusia. Selain hal tersebut dilakukan ikan untuk seolah-olah menyembunyikan kelebihan dirinya.

Sebagai manusia kita dapat belajar dari ikan tersebut. Kita tidak perlu sombong jika kita mampu. Namun semakin rendah dan tidak angkuh serta berbagi dengan sesama semua yang kita mampu dan berikan bagi masyarakat.

4.    Dalam agama islam bangkai ikan itu halal (boleh dikonsumsi)
Dalam agama islam, semua bangkai ikan halal. Atau boleh dikonsumsi asalkan keadaannnya masih baik dan layak untuk dimakan.

Dalam hal ini bila kita sebagai manusia itu mati atau meninggalkan suatu tempat dan berpindah ke tempat lain, tentunya kita menginginkan sesuatu yang baik untuk ditinggalkan di mana tempat kita terdahulu. Dan orang lain yang ditinggalkan akan membicarakan kebaikan kita bukan keburukan kita. AMIN.


Kamis, 17 November 2011

be a troublemaker

mayoritas setiap orang menghindarkan diri dari suatu masalah. Padahal masalah itu memang perlu. masalah itu penting untuk melatih seberapa dewasa dan kemampuan menghadapi persoalan itu. selain itu masalah jg dapat merekatkan hubungan dengan orang lain. 

jadi, sekecil apapun masalah itu penting. ORANG YANG SUKSES BUKAN LAH ORANG YANG KAYA, MEMILIKI JABATAN TINGGI, MEMPUNYAI ISTRI YANG SANGAT CANTIK, NAMUN, ORANG YANG SUKSES ITU IALAH ORANG YANG DAPAT MENYELESAIKAN SETIAP MASALAH YANG DIHADAPINYA

Sabtu, 27 Agustus 2011

FILOSOFI KOPI

jika kita hanya menyeduh air panas dengan gula yang manis tentunya kurang nikmat. perlu ditambahkan kopi yang pahit dan sedikit hitam agar seduhan air gula tersebut lebih nikmat. dan sebaliknya, jika hanya menyeduh kopi pun tidak terasa mengenakkan di lidah. hanya rasa pahit yang terasa. Tentunya keduanya haruslah seimbang. baru kenikmatan itu akan muncul. bukan hanya salah satu saja yang dominan.


begitulah hidup, tentunya hidup itu tidak semuanya manis, kadang dalam suatu kehidupan itu juga perlu sedikit hitam dan pahit sehingga hidup ini lebih terasa dibanding yang terlalu manis. dan tentunya hidup pun tidak selamanya pahit. suatu waktu juga pasti merasakan manisnya kehidupan.ingat roda kehidupan terus berputar. terkadang suka, dan adakalanya terselipi duka. suka atau duka bak dua sisi mata uang yang tak terpisahkan.