Senin, 19 Desember 2011

VERSTEHEN

Menurut Weber, sosiologi adalah suatu ilmu yang berusaha memahami tindakan-tindakan sosial dan menguraikannya dengan menerangkan sebab–sebab tindakan tersebut. Dengan demikian, yang menjadi inti dari sosiologi adalah arti yang nyata dari tindakan perseorangan yang timbul dari alasan–alasan subyektif. Itulah yang kemudian menjadi pokok penyelidikan Max Weber dan disebutnya sebagai Verstehende Sociologie. verstehen merupakan kata dari bahasa Jerman yang berarti pemahaman. Dalam hal ini verstehen adalah suatu metode pendekatan yang berusaha mengerti dan memahami makna yang mendasari dan mengitari peristiwa atau fenomena sosial dan historis. Pendekatan ini bertolak pada gagasan bahwa tiap situasi sosial didukung oleh jaringan makna yang dibuat oleh para aktor yang terlibat di dalamnya.
Pemakaian istilah verstehen ini secara khusus oleh Weber digunakan dalam penelitian historis terhadap metodologi sosiologi kontemporer yang paling banyak dikenal dan paling controversial. Kontroversi sekitar konsep verstehen dan beberapa masalah dalam menafsirkan maksud Weber muncul dari masalah umum dalam pemikiran metodologis Weber. Seperti dikemukakan Thomas Burger “Weber tidak utuh dan konsisten dengan pernyataan metodologisnya” (1976: Hekman, 1983: 26). Ia cenderung gegabah dan tidak tepat sasaran karena merasa bahwa ia sekedar mengulangi gagasan-gagasannya yang pada zamannya terkenal dikalangan sejarawan Jerman. Terlebih lagi, seperti ditegaskan di atas Weber tidak terlalu memikirkan refleksi metodologisnya.
Pemikiran Weber tentang verstehen lebih sering ditemukan di kalangan sejarawan Jerman pada zamannya yang berasal dari bidang yang dikenal dengan Hermeneutika (Martin, 2000; Pressler dan Dasilva, 19996). Hermeneutika adalah pendekatan khusus terhadap pemahaman dan penafsiran tulisan-tulisan yang dipublikasikan. Tujuannya adalah untuk memahami pemikiran pengarang maupun struktur dasar teks. Weber dan lainnya (Wilhelm Dilthey) berusaha memperluas gagasannya dari pemahaman teks kepada pemahaman kehidupan sosial :
Ketika kita sadar bahwa metode historis tidak lain adalah metode interpretasi klasik yang diterapkan pada tindakan-tindakan ketimbang pada teks, metode yang bertujuan mengidentifikasikan desain manusia, ‘makna’ di balik peristiwa-peristiwa yang dapat diamati, maka kita tidak akan kesulitan untuk menerima bahwa metode ini pun dapat diterapkan pada interaksi manusia sebagaimana pada actor individu. Dari sudut pandang ini seluruh sejarah adalah interaksi, yang harus ditafsirkan sebagai rencana lain dari berbagai actor.

                                                                                                            (lachman, 1971: 20)
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Weber berusaha menggunakan perangkat hermeneutika untuk memahami actor, interaksi, dan seluruh sejarah manusia.
Satu kesalahpahaman yang sering terjadi terkait dengan konsep verstehen adalah bahwa verstehen hanya dipahami sekedar sebagai ‘intuisi’ oleh peneliti. Banyak kritikus melihatnya sebagai metodologi riset yang yang ‘lunak, irassional, dan subjektif’. Namun, secara kategoris Weber menolak gagasan bahwa verstehen hanya melibatkan intuisi, simpati, atau empati (1903-17/1949). Baginya, verstehen merupakan metodologis yang konsepnya melibatkan penelitian sistematis dan ketat serta bukan sekedar “merasakan” teks atau fenomena sosial. Dengan kata lain, bagi Weber (1921/1968) verstehen adalah prosedur studi yang rasional.
P.A. Munch(1975)  beranggapan bahwa verstehen melibatkan dua pendekatan, yaitu:
1. Mengidentifikasikan pemahaan tindakan sebagaimana yang dikehendaki oleh sang actor dan
2. Mengenali konteks yang melingkupinya dan yang digunakan untuk memahaminya.
Beragam penafsiran atas verstehen sejatinya membantu kita untuk memahami mengapa Weber begitu penting dalam sosiologi. Namun, karena ada berbagai perbedaan penafsiran tentang verstehen maka perspektif teoritis yang mempengaruhinya pun berlainan. Sedangkan seyogyanya kita dapat menarik kesimpulan tentang verstehen berdasarkan karya Weber. Karya utamanya adalah bukan merupakan pernyataan programatis tentang metodologi, melainkan karya yang yang seharusnya kita pandang sebagai informasi paling dapat diandalkan perihal apa yang dimaksud Weber dengan verstehen dan perangkat metodologis lainnya. Seperti kita ketahui bahwa frocus Weber pada konteks budaya dan sosio-struktural dari tindakan membawa kita pada pandangan bahwa verstehen adalah alat bagi analisis fenomena sosial level makro.

1 komentar:

  1. Ringkasnya verstehen = memahami suatu pemahaman sebagaimana pelaku pemahaman tersebut memahami. Misalkan agama. Dalam memahami agama terdapat perbadaan pemahaman. Maka jika memahami agama dengan verstehen maka artinya adalah memahami agama tersebut sebagaimana agama tersebut dipahami oleh pelakunya bukan? Apakah maksud verstehen demikian?

    BalasHapus